Demam Chikungunya
>> Sunday, March 7, 2010
Serangan chikungunya dapat menyebabkan demam mendadak hingga suhu badan bisa mencapai 39 derajat celcius. Demam ini disertai dengan mengigil dan nyeri pada persendian. Virus ini pertama kali ditemukan di benua Afrika pada tahun 1952, kemudian menyebar ke beberapa negara. Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang berarti posisi tubuh meliuk atau melengkung. Dinamakan demikian karena kebanyakan penderita akan meringkuk karena menahan rasa ngilu pada tulang dan persendian.
Banyak orang mengira penyakit ini sama dengan penyakit demam berdarah. Keduanya memang memiliki gejala yang hampir sama, mengingat keduannya dibawa oleh serangga yang sama yaitu nyamuk aedes aegypti. Namun jenis virus yang dibawa berbeda. Chikungunya disebabkan oleh alphavirus.
Gejala
Gejala utama penyakit ini adalah tiba-tiba tubuh terasa demam disertai nyeri pada persendian. Sedangkan gejala yang khas dari penyakit ini adalah persendian terasa linu dan tulang terasa pegal dan ngilu. Terutama pada persendian lutut, tulang belakang, pergelangan tangan, jari tangan dan kaki. itulah sebabnya penyakit ini juga sering disebut dengan istilah flu tulang. Gejala lainnya seperti hilangnya daya mengecap rasa pada lidah hingga rasa mual disertai muntah.
Demammendadak dan kulit menjadi kemerahan. Setelah 3 - 5 hari akan muncul bintik-bintik kemerah. Mata menjadi merah disertai dengan tanda-tanda seperti pada penyakit flu. demam yang tinggi terkadang juga menyebabkan kejang.
Berbeda dengan demam berdarah, pada kasus chikungunya tidak ditemukan adanya pendarahan, syok dan kematian.
Masa inkubasi
Masa inkubasi penyakit chikungunya bisa mencapai 2 - 4 hari. sementara manifestasi penyakit ini akan berlangsung selama 3 - 10 hari. Penyakit ini termasuk self limiting disease yang bisa hilang dengan sendirinya tanpa harus diobati. Kabar baiknya, penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. Artinya orang yang pernah terserang chikungunya, kemungkinannya kecil untuk mengalami sakit ini lagi. Sebab tubuh penderita sudah membuat antibodi yang bisa membuat tubuh mereka menjadi kebal terhadap penyakit ini.
Penularan
Penularan chikungunya sebenanya dilakukan oleh nyamuk dan bukan disebabkan oleh penderita yang sakit. Jadi jika ada anggota keluarga yang sakit, kemudian menular ke anggota keluarga yang lain, itu tidak disebabkan oleh mereka yang sakit lebih dahulu tetapi kemungkinan besar disebabkan oleh nyamuk yang sama yang kemudian menggigit anggota keluarga yang lain.
Pengobatan
Pengobatan penyakit ini hanya berupa terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakit, seperti memberikan obat rasa sakit atau demam dengan sejenis paracetamol. namun agar lebih aman sebaiknya jangan menggunakan obat jenis asetosal. Antibiotik tidak diperlukan untuk pengobatan penyakit ini. Untuk memperoleh diagnosis yang akurat, perlu dilakukan beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, e.t.c. Tetapi uji serologik ini hanya bermanfaat untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian. Dan tidk bermanfaat untukkepentingan praktis klinis sehari-hari.
Usahakan penderita mendapatkan cukup waktu untuk istirahat. mendapatkan asupan makanan bergizi dn cukup minum. makanan yang mengandung banyak protein dan karbohidrat sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jangan khawatir jika Anda terserang chikungunya. Sebab penyakit ini tidak sampai menyebabkan kematian. rasa ngilu pada persendian dan tulang juga tidak akan mengakibatkan kelumpuhan. Setelah sembuh, penderita bisa kembali menggerakkan tubuhnya secara normal. Meskipun pada beberapa kasus, rasa pegal, nyeri dan linu tetap muncul hingga beberapa hari sampai berbulan-bulan. Biasanya kondisi ini terjadi pada penderita yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit rematik dan sakit otot.
Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh total tergantung dari usia penderita. Semakin tua usia penderita makan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk sembuh.
Pencegahan
Untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit chikungunya adalah dengan memberantas perkembangbiakan nyamuk aedes Aegypti.
0 comments:
Post a Comment